Segitiga Abc Siku Siku Di C Pernyataan Berikut Ini Benar Kecuali

Pengenalan

Segitiga ABC siku-siku di C adalah salah satu bentuk segitiga yang sering kita temukan dalam matematika. Segitiga ini memiliki sifat-sifat khusus yang membuatnya menjadi bahan pembelajaran yang menarik. Namun, di antara banyaknya pernyataan tentang segitiga ABC siku-siku di C, ada satu pernyataan yang tidak benar. Apa pernyataan itu? Simak artikel ini untuk mengetahui jawabannya.

Definisi Segitiga ABC Siku-Siku di C

Sebelum membahas pernyataan yang tidak benar, mari kita bahas terlebih dahulu definisi segitiga ABC siku-siku di C. Segitiga ini memiliki tiga sisi, yaitu AB, BC, dan AC. Sisi AB dan BC merupakan sisi-sisi yang membentuk sudut siku-siku di C. Sedangkan sisi AC merupakan sisi miring atau hipotenusa dari segitiga ABC.

Sifat-Sifat Segitiga ABC Siku-Siku di C

Segitiga ABC siku-siku di C memiliki beberapa sifat khusus, di antaranya adalah:

1. Sudut A dan B merupakan sudut lancip.

2. Sisi AB dan BC memiliki panjang yang sama.

3. Sisi AC merupakan sisi terpanjang dari segitiga ABC.

4. Luas segitiga ABC dapat dihitung dengan menggunakan rumus 1/2 x AB x BC.

5. Tinggi segitiga ABC dapat dihitung dengan menggunakan rumus AC/2.

Pernyataan yang Benar dan Tidak Benar

Sekarang, mari kita bahas pernyataan yang tidak benar dari segitiga ABC siku-siku di C. Pernyataan tersebut adalah:

“Jumlah kuadrat dari sisi AB dan BC sama dengan kuadrat dari sisi AC.”

Pernyataan ini tidak benar karena seharusnya bunyinya adalah “Jumlah kuadrat dari sisi AB dan BC sama dengan kuadrat dari garis miring AC.” Hal ini karena garis miring AC merupakan hipotenusa dari segitiga ABC, sedangkan sisi-sisi AB dan BC hanya merupakan sisi-sisi penyusun sudut siku-siku di C.

Bukti Pernyataan yang Benar

Untuk membuktikan pernyataan yang benar tentang segitiga ABC siku-siku di C, kita dapat menggunakan teorema Pythagoras. Teorema ini menyatakan bahwa jumlah kuadrat dari kedua sisi yang membentuk sudut siku-siku sama dengan kuadrat dari sisi miring atau hipotenusa.

Dalam hal ini, kita dapat menuliskan rumus Pythagoras sebagai berikut:

AB^2 + BC^2 = AC^2

Dengan demikian, pernyataan yang benar adalah “Jumlah kuadrat dari sisi AB dan BC sama dengan kuadrat dari garis miring AC.”

Contoh Soal Segitiga ABC Siku-Siku di C

Untuk lebih memahami tentang segitiga ABC siku-siku di C, mari kita coba mengerjakan sebuah contoh soal. Jika sisi AB dan BC memiliki panjang 5 cm, maka berapakah panjang garis miring AC?

Kita dapat menggunakan rumus Pythagoras untuk mencari panjang garis miring AC. Rumusnya adalah:

AC^2 = AB^2 + BC^2

AC^2 = 5^2 + 5^2

AC^2 = 50

AC = akar(50)

AC = 5 akar(2)

Dengan demikian, panjang garis miring AC adalah 5 akar(2) cm.

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pernyataan yang benar tentang segitiga ABC siku-siku di C adalah “Jumlah kuadrat dari sisi AB dan BC sama dengan kuadrat dari garis miring AC.” Sedangkan pernyataan yang tidak benar adalah “Jumlah kuadrat dari sisi AB dan BC sama dengan kuadrat dari sisi AC.” Segitiga ABC siku-siku di C memiliki sifat-sifat khusus, seperti sudut lancip, sisi-sisi yang sama panjang, dan sisi miring sebagai hipotenusa. Kita dapat menggunakan rumus Pythagoras untuk menghitung panjang garis miring AC.

Tinggalkan komentar