Ketika kita berbicara atau menulis, seringkali kita menggunakan kata-kata serapan dari bahasa asing. Hal ini bisa jadi terjadi karena kita terbiasa menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari atau karena kurangnya pengetahuan tentang kosakata Indonesia yang tepat.
Padahal, penggunaan kata-kata serapan yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahan dalam penulisan dan berdampak pada pemahaman pembaca atau pendengar. Oleh karena itu, penting untuk memperbaiki penulisan kata-kata serapan agar bahasa yang digunakan menjadi lebih baik dan mudah dipahami. Berikut adalah beberapa contoh penulisan kata-kata serapan yang perlu diperbaiki.
Kata-kata Serapan dari Bahasa Inggris
Bahasa Inggris adalah bahasa asing yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga kata-kata serapan dari bahasa Inggris seringkali digunakan dalam bahasa Indonesia. Namun, penggunaan kata-kata serapan dari bahasa Inggris yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahan dalam penulisan. Berikut adalah beberapa contoh penulisan kata-kata serapan dari bahasa Inggris yang perlu diperbaiki.
1. “Kampenye” seharusnya ditulis “kampanye”.
2. “Kebutuhan” seharusnya ditulis “kebutuhan”.
3. “Pemuda kreatif” seharusnya ditulis “pemuda kreatif”.
4. “Kemampuan” seharusnya ditulis “kemampuan”.
5. “Koneksi” seharusnya ditulis “koneksi”.
Kata-kata Serapan dari Bahasa Arab
Bahasa Arab juga sering digunakan dalam bahasa Indonesia, terutama dalam bahasa agama. Namun, penggunaan kata-kata serapan dari bahasa Arab yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahan dalam penulisan. Berikut adalah beberapa contoh penulisan kata-kata serapan dari bahasa Arab yang perlu diperbaiki.
1. “Ibadah” seharusnya ditulis “ibadat”.
2. “Qurban” seharusnya ditulis “korban”.
3. “Akhirat” seharusnya ditulis “akhirat”.
4. “Makam” seharusnya ditulis “makam”.
5. “Syahadat” seharusnya ditulis “syahadat”.
Kata-kata Serapan dari Bahasa Jepang
Bahasa Jepang juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam budaya populer seperti anime dan manga. Namun, penggunaan kata-kata serapan dari bahasa Jepang yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahan dalam penulisan. Berikut adalah beberapa contoh penulisan kata-kata serapan dari bahasa Jepang yang perlu diperbaiki.
1. “Karaoke” seharusnya ditulis “karaoke”.
2. “Anime” seharusnya ditulis “anime”.
3. “Manga” seharusnya ditulis “manga”.
4. “Sushi” seharusnya ditulis “sushi”.
5. “Kimono” seharusnya ditulis “kimono”.
Kata-kata Serapan dari Bahasa Mandarin
Bahasa Mandarin juga sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bisnis dan perdagangan. Namun, penggunaan kata-kata serapan dari bahasa Mandarin yang tidak tepat dapat menimbulkan kesalahan dalam penulisan. Berikut adalah beberapa contoh penulisan kata-kata serapan dari bahasa Mandarin yang perlu diperbaiki.
1. “Kongsi” seharusnya ditulis “kongsi”.
2. “Feng shui” seharusnya ditulis “feng shui”.
3. “Tai chi” seharusnya ditulis “tai chi”.
4. “Mandarin” seharusnya ditulis “mandarin”.
5. “Dim sum” seharusnya ditulis “dim sum”.
Kesimpulan
Perbaikan penulisan kata-kata serapan sangat penting untuk memperbaiki bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memperbaiki penulisan kata-kata serapan, bahasa yang digunakan menjadi lebih baik dan mudah dipahami oleh pembaca atau pendengar. Oleh karena itu, mari kita perbaiki penulisan kata-kata serapan yang tidak tepat dalam bahasa Indonesia.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.