Pendahuluan
Penulisan kata tidak baku dapat menjadi masalah dalam penulisan suatu artikel. Banyak orang sering kali tidak memperhatikan hal ini dan akhirnya menghasilkan tulisan yang kurang berkualitas. Namun, sebenarnya mudah untuk menghindari kesalahan penulisan kata tidak baku jika kita memperhatikan dengan seksama. Pada paragraf kedua, terdapat beberapa kata tidak baku yang akan dibahas dalam artikel ini.
Kata ‘gila’
Kata ‘gila’ sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk menyatakan ketidaknyamanan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘tidak waras’ atau ‘tidak sehat’.
Kata ‘ngeri’
Kata ‘ngeri’ juga termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘mengkhawatirkan’ atau ‘menakutkan’.
Kata ‘bego’
Kata ‘bego’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaksukaan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘bodoh’ atau ‘tolol’.
Kata ‘gue’
Kata ‘gue’ merupakan bentuk singkatan dari kata ‘saya’. Namun, kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘saya’ atau ‘aku’.
Kata ‘lu’
Kata ‘lu’ merupakan bentuk singkatan dari kata ‘kamu’. Namun, kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘kamu’ atau ‘anda’.
Kata ‘jutek’
Kata ‘jutek’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaksukaan atau ketidaknyamanan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘cuek’ atau ‘tidak ramah’.
Kata ‘kampret’
Kata ‘kampret’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaksukaan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘jahat’ atau ‘kejam’.
Kata ‘nyebelin’
Kata ‘nyebelin’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘merepotkan’ atau ‘mengganggu’.
Kata ‘tolol’
Kata ‘tolol’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘bodoh’ atau ‘stupid’.
Kata ‘jaim’
Kata ‘jaim’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau ketidaksukaan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘sombong’ atau ‘conceited’.
Kata ‘garing’
Kata ‘garing’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘tidak lucu’ atau ‘tidak menghibur’.
Kata ‘gondok’
Kata ‘gondok’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘cemburu’ atau ‘merasa tersinggung’.
Kata ‘kotor’
Kata ‘kotor’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau ketidaksukaan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘tidak bersih’ atau ‘tidak higienis’.
Kata ‘lebay’
Kata ‘lebay’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘berlebihan’ atau ‘berlebih-lebihan’.
Kata ‘mager’
Kata ‘mager’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘malas’ atau ‘tidak bersemangat’.
Kata ‘nyelekit’
Kata ‘nyelekit’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau ketidaksukaan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘menyebalkan’ atau ‘mengganggu’.
Kata ‘nyekel’
Kata ‘nyekel’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau kekesalan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘menyakitkan’ atau ‘sakit’.
Kata ‘sok’
Kata ‘sok’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau ketidaksukaan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘berlagak’ atau ‘berpura-pura’.
Kata ‘sombong’
Kata ‘sombong’ sering digunakan untuk menyatakan ketidaknyamanan atau ketidaksukaan. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘congkak’ atau ‘angkuh’.
Kata ‘suka-suka’
Kata ‘suka-suka’ sering digunakan untuk menyatakan kebebasan dalam memilih. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘pilihan’ atau ‘preferensi’.
Kata ‘udah’
Kata ‘udah’ sering digunakan untuk menyatakan kesimpulan atau akhir dari suatu kejadian. Namun, sebenarnya kata tersebut termasuk dalam kategori kata tidak baku. Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan kata ‘selesai’ atau ‘berakhir’.
Kesimpulan
Penulisan kata tidak baku dapat mempengaruhi kualitas suatu tulisan. Dalam paragraf kedua, terdapat beberapa kata tidak baku yang sering digunakan dalam bahasa sehari-hari. Namun, kita dapat menghindari kesalahan penulisan tersebut dengan menggantinya dengan kata yang lebih baku. Sebagai penulis, kita harus memperhatikan hal ini agar tulisan yang dihasilkan lebih berkualitas dan mudah dipahami oleh pembaca.