Belakangan ini, kita semua dihebohkan dengan wabah virus corona yang berasal dari Wuhan, China. Virus ini begitu cepat menyebar ke seluruh dunia dan menimbulkan krisis kesehatan global. Tapi, tahukah kamu mengapa virus ini disebut sebagai corona?
Sebenarnya, virus corona memiliki amplop yang mengelilingi selnya. Amplop ini terdiri dari lapisan-lapisan protein dan lemak yang membentuk struktur seperti paku. Inilah yang menjadi ciri khas dari virus corona dan membuatnya disebut sebagai corona virus.
Terkait dengan corona virus, ada beberapa jenis yang telah ditemukan. Yang paling terkenal adalah MERS-CoV, SARS-CoV, dan COVID-19. Ketiganya memiliki struktur amplop yang mirip, meskipun memiliki perbedaan pada genomnya.
MERS-CoV atau Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus merupakan virus corona yang pertama kali ditemukan pada 2012 di negara-negara Timur Tengah. Virus ini menyebar dari unta ke manusia dan menyebabkan gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Tingkat kematian akibat MERS-CoV cukup tinggi, yaitu sekitar 35%.
SARS-CoV atau Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus pertama kali ditemukan pada 2003 di Guangdong, China. Virus ini menyebar dari hewan ke manusia dan kemudian menyebar melalui udara. Gejalanya mirip dengan MERS-CoV, yaitu demam, batuk, dan sesak napas. Namun, tingkat kematian akibat SARS-CoV lebih tinggi, yaitu sekitar 10%.
COVID-19 atau Coronavirus Disease 2019 adalah jenis virus corona terbaru yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus ini menyebar melalui tetesan udara dan gejalanya mirip dengan MERS-CoV dan SARS-CoV. Namun, COVID-19 memiliki tingkat kematian yang lebih rendah, yaitu sekitar 2%.
Untuk menghindari penyebaran virus corona, kita harus melakukan beberapa tindakan pencegahan. Pertama, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Kedua, menggunakan masker ketika berada di tempat umum. Ketiga, menjaga jarak dengan orang lain minimal 1-2 meter. Dan keempat, menghindari kerumunan atau tempat-tempat yang ramai.
Selain itu, kita juga harus menjaga daya tahan tubuh dengan cara makan makanan sehat, berolahraga, dan istirahat yang cukup. Kita juga bisa mengonsumsi suplemen atau vitamin untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Di Indonesia sendiri, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi penyebaran virus corona. Mulai dari melakukan rapid test, swab test, hingga lockdown wilayah tertentu. Namun, kita juga harus tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Kesimpulannya, virus corona disebut sebagai corona karena memiliki amplop yang mengandung struktur seperti paku. Ada beberapa jenis virus corona, salah satunya adalah COVID-19 yang saat ini sedang menjadi pandemi global. Untuk mencegah penyebaran virus corona, kita harus melakukan tindakan pencegahan dan menjaga daya tahan tubuh. Semoga artikel ini bermanfaat dan sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!