Diagram atau bagan merupakan suatu bentuk visual yang digunakan untuk menggambarkan suatu data atau informasi dalam bentuk grafik atau ilustrasi. Diagram dapat mempermudah pemahaman terhadap suatu informasi yang disajikan. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang cara menentukan aturan relasi dari suatu diagram.
Memahami Diagram
Sebelum kita membahas tentang aturan relasi dari suatu diagram, kita harus memahami terlebih dahulu tentang jenis-jenis diagram yang ada. Ada beberapa jenis diagram yang sering digunakan, di antaranya adalah:
1. Diagram garis
2. Diagram batang
3. Diagram lingkaran
4. Diagram scatterplot
5. Diagram segitiga
Menentukan Aturan Relasi
Setelah memahami jenis-jenis diagram yang ada, langkah selanjutnya adalah menentukan aturan relasi dari suatu diagram. Aturan relasi ini sangat penting untuk memahami hubungan antara dua variabel dalam suatu data. Berikut adalah langkah-langkah untuk menentukan aturan relasi:
1. Analisis sumbu x dan y
2. Tentukan pola hubungan antara sumbu x dan y
3. Buat persamaan yang menggambarkan pola hubungan tersebut
Contoh Kasus
Untuk memahami lebih jelas tentang cara menentukan aturan relasi dari suatu diagram, mari kita lihat contoh kasus berikut:
Sebuah toko elektronik memiliki data penjualan televisi dan harga televisi dalam suatu periode. Data tersebut direpresentasikan dalam bentuk diagram scatterplot seperti gambar di bawah ini:
Dari diagram di atas, kita dapat melihat bahwa semakin tinggi harga televisi, maka semakin sedikit jumlah televisi yang terjual. Dengan demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga televisi dan jumlah televisi yang terjual.
Untuk menentukan aturan relasi dari diagram di atas, kita dapat menggunakan persamaan garis lurus. Persamaan garis lurus dapat dituliskan dalam bentuk:
y = mx + c
Dimana:
y = variabel dependen (jumlah televisi yang terjual)
x = variabel independen (harga televisi)
m = kemiringan garis
c = nilai intercept
Untuk menentukan nilai m (kemiringan garis), kita dapat menggunakan rumus:
m = (y2 – y1) / (x2 – x1)
Dalam kasus ini, kita dapat memilih dua titik pada diagram dan menghitung nilai m. Misalnya, kita dapat memilih titik (2000, 1000) dan titik (4000, 500). Maka, nilai m dapat dihitung sebagai berikut:
m = (500 – 1000) / (4000 – 2000) = -0.25
Dengan mengetahui nilai m, kita dapat menentukan nilai c (intercept) dengan menggunakan rumus:
c = y – mx
Untuk kasus ini, kita dapat menggunakan salah satu titik yang telah dipilih sebelumnya sebagai titik acuan. Misalnya, kita dapat menggunakan titik (2000, 1000). Maka, nilai c dapat dihitung sebagai berikut:
c = 1000 – (-0.25) x 2000 = 1500
Dengan mengetahui nilai m dan c, maka persamaan garis lurus yang menggambarkan hubungan antara jumlah televisi yang terjual (y) dan harga televisi (x) dapat dituliskan sebagai berikut:
y = -0.25x + 1500
Dengan persamaan ini, kita dapat memprediksi jumlah televisi yang akan terjual pada suatu harga tertentu.
Kesimpulan
Menentukan aturan relasi dari suatu diagram memang tidak mudah, tetapi sangat penting untuk memahami hubungan antara dua variabel dalam suatu data. Dengan mengetahui aturan relasi ini, kita dapat membuat prediksi atau estimasi terhadap data yang akan datang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami cara menentukan aturan relasi dari suatu diagram.