Dari Diagram Di Bawah Tentukan Aturan Relasinya Yang Mungkin

Perkenalan

Saat kita belajar matematika atau ilmu komputer, seringkali kita diberikan sebuah diagram dan ditanyakan tentang aturan relasinya. Diagram tersebut bisa berupa diagram lingkaran, diagram Venn, atau diagram lainnya. Aturan relasinya sendiri mengacu pada hubungan antara satu elemen dengan elemen lain dalam diagram tersebut.Di artikel ini, kita akan membahas tentang bagaimana cara menentukan aturan relasi dari sebuah diagram, terutama diagram Venn.

Diagram Venn

Diagram Venn adalah sebuah bentuk diagram yang digunakan untuk menunjukkan hubungan antara beberapa himpunan. Diagram ini terdiri dari beberapa lingkaran yang saling tumpang tindih, dan setiap lingkaran mewakili sebuah himpunan.Dalam diagram Venn, elemen-elemen yang sama akan ditempatkan pada area yang tumpang tindih antara lingkaran. Sedangkan elemen-elemen yang tidak sama akan ditempatkan pada area di luar lingkaran.

Contoh Diagram

Mari kita lihat contoh diagram Venn berikut ini:

Contoh Diagram VennSource: bing.com
Dalam diagram ini, kita memiliki tiga himpunan: A, B, dan C. Lingkaran A mewakili himpunan A, lingkaran B mewakili himpunan B, dan lingkaran C mewakili himpunan C.Area yang tumpang tindih antara lingkaran A dan lingkaran B menunjukkan elemen-elemen yang terdapat di kedua himpunan A dan B. Area yang tumpang tindih antara lingkaran B dan lingkaran C menunjukkan elemen-elemen yang terdapat di kedua himpunan B dan C. Sedangkan area yang tumpang tindih antara lingkaran A dan lingkaran C menunjukkan elemen-elemen yang terdapat di kedua himpunan A dan C.

Menentukan Aturan Relasi

Untuk menentukan aturan relasi dari sebuah diagram, kita harus memperhatikan elemen-elemen yang terdapat di dalamnya. Aturan relasi sendiri terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

1. Aturan Relasi Subset

Aturan relasi subset adalah aturan relasi yang terjadi ketika sebuah himpunan merupakan bagian dari himpunan lain. Dalam diagram Venn, aturan relasi subset dapat dilihat apabila ada sebuah lingkaran yang berada di dalam lingkaran lain.Contohnya, pada diagram Venn di atas, himpunan A dan C adalah subset dari himpunan B, karena kedua himpunan tersebut berada di dalam himpunan B.

2. Aturan Relasi Interseksi

Aturan relasi interseksi adalah aturan relasi yang terjadi ketika ada elemen yang sama terdapat pada dua atau lebih himpunan. Dalam diagram Venn, aturan relasi interseksi dapat dilihat pada area yang tumpang tindih antara dua lingkaran atau lebih.Contohnya, pada diagram Venn di atas, himpunan A dan B memiliki elemen yang sama pada area yang tumpang tindih antara kedua lingkaran tersebut.

3. Aturan Relasi Gabungan

Aturan relasi gabungan adalah aturan relasi yang terjadi ketika dua atau lebih himpunan digabungkan menjadi satu himpunan. Dalam diagram Venn, aturan relasi gabungan dapat dilihat pada area yang terdapat di luar lingkaran.Contohnya, pada diagram Venn di atas, gabungan dari himpunan A, B, dan C adalah semua elemen yang terdapat di dalam ketiga lingkaran tersebut.

4. Aturan Relasi Komplemen

Aturan relasi komplemen adalah aturan relasi yang terjadi ketika suatu himpunan diambil dari himpunan yang lebih besar. Dalam diagram Venn, aturan relasi komplemen dapat dilihat pada area yang terdapat di luar lingkaran.Contohnya, pada diagram Venn di atas, komplemen dari himpunan A adalah semua elemen yang terdapat di luar lingkaran A.

Kesimpulan

Dari diagram di bawah tentukan aturan relasinya yang mungkin dapat ditentukan dengan melihat elemen-elemen yang terdapat di dalamnya. Diagram Venn adalah salah satu bentuk diagram yang sering digunakan untuk menunjukkan hubungan antara beberapa himpunan. Aturan relasi sendiri terdiri dari beberapa jenis, antara lain aturan relasi subset, aturan relasi interseksi, aturan relasi gabungan, dan aturan relasi komplemen.Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam memahami cara menentukan aturan relasi dari sebuah diagram. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.

Tinggalkan komentar