Pengenalan
Bilangan oksidasi merupakan suatu bilangan yang menunjukkan jumlah elektron yang terlibat dalam suatu ikatan kimia. Bilangan oksidasi sangat penting dalam kimia karena dapat memberikan informasi tentang sifat senyawa kimia. Dalam senyawa kimia, bilangan oksidasi H (hidrogen) dapat bernilai positif atau negatif. Jika H memiliki bilangan oksidasi positif, maka H kehilangan elektron dan menjadi ion H+. Namun, jika H memiliki bilangan oksidasi negatif, maka H mendapatkan elektron dan menjadi ion H-.
Contoh Senyawa dengan H Bernilai Negatif
Contoh senyawa yang memiliki H dengan bilangan oksidasi negatif adalah asam sulfida (H2S). Dalam senyawa ini, H memiliki bilangan oksidasi -2. Hal ini terjadi karena S (sulfur) memiliki bilangan oksidasi +2 dan memiliki 2 atom H yang terikat dengannya. Karena S memiliki 2 elektron valensi, maka S berbagi 2 elektron dengan 2 atom H, sehingga S memiliki 8 elektron valensi.Contoh lainnya adalah amonia (NH3). Dalam senyawa ini, H memiliki bilangan oksidasi -3. Hal ini terjadi karena N (nitrogen) memiliki bilangan oksidasi -3 dan memiliki 3 atom H yang terikat dengannya. Karena N memiliki 5 elektron valensi, maka N berbagi 3 elektron dengan 3 atom H, sehingga N memiliki 8 elektron valensi.
Aplikasi dalam Kimia Organik
Bilangan oksidasi H yang bernilai negatif dapat digunakan dalam kimia organik. Contohnya adalah dalam sintesis senyawa organik yang mengandung gugus fungsi karbonil (C=O). Reaksi reduksi dapat digunakan untuk mengubah gugus fungsi karbonil menjadi gugus alkohol (C-OH). Reaksi reduksi ini melibatkan H yang memiliki bilangan oksidasi negatif.Contoh lainnya adalah dalam reaksi hidrogenasi senyawa alkena. Reaksi hidrogenasi ini dapat mengubah alkena menjadi alkana dengan mengkonversi ikatan rangkap C=C menjadi ikatan tunggal C-C. Reaksi hidrogenasi ini juga melibatkan H yang memiliki bilangan oksidasi negatif.
Kesimpulan
Dalam senyawa kimia, bilangan oksidasi H dapat bernilai positif atau negatif. Jika H memiliki bilangan oksidasi negatif, maka H mendapatkan elektron dan menjadi ion H-. Contoh senyawa yang memiliki H dengan bilangan oksidasi negatif adalah asam sulfida (H2S) dan amonia (NH3). Bilangan oksidasi H yang bernilai negatif dapat digunakan dalam kimia organik, seperti dalam reaksi reduksi dan hidrogenasi senyawa alkena.