Bahasa Laporan Tidak Harus Memenuhi Kriteria Berikut

1. Formalitas

Seringkali kita berpikir bahwa laporan yang baik haruslah formal dan mengikuti aturan yang ketat. Padahal, tidak selalu demikian. Sebuah laporan yang baik adalah yang jelas, mudah dimengerti, dan mampu menyampaikan informasi dengan baik.

2. Panjang Laporan

Banyak orang berpikir bahwa semakin panjang laporan, semakin baik kualitasnya. Padahal, itu tidak benar. Sebuah laporan yang baik haruslah padat dan singkat, dengan informasi yang disajikan secara jelas dan langsung.

3. Bahasa Formal

Kita sering berpikir bahwa bahasa formal adalah satu-satunya bahasa yang dapat digunakan dalam laporan. Padahal, bahasa yang digunakan dalam laporan dapat disesuaikan dengan audiens yang dituju. Jika audiensnya adalah rekan kerja saja, maka bahasa yang digunakan tentu akan berbeda dengan jika audiensnya adalah masyarakat umum.

4. Tampilan Laporan

Tampilan laporan yang baik tentu penting, tetapi bukanlah hal yang mutlak. Sebuah laporan yang sederhana dengan tampilan yang minimalis dapat jadi lebih mudah dimengerti dan lebih fokus pada isinya.

5. Struktur Laporan

Struktur laporan yang formal dengan pendahuluan, isi, dan kesimpulan tentu saja penting, tetapi bukanlah satu-satunya struktur yang bisa dipakai. Sebuah laporan yang dibagi menjadi beberapa bagian dengan subjudul yang jelas juga bisa jadi lebih mudah dimengerti.

6. Penggunaan Kata-kata Sulit

Kita sering berpikir bahwa laporan yang baik harus menggunakan kata-kata sulit dan rumit. Padahal, penggunaan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti dapat jadi lebih efektif dalam menyampaikan informasi.

7. Penggunaan Grafik dan Tabel

Penggunaan grafik dan tabel dalam laporan tentu saja penting, tetapi bukanlah satu-satunya cara untuk menyajikan informasi. Sebuah laporan yang disajikan dengan kalimat yang jelas dan gambaran yang kuat juga bisa jadi lebih mudah dimengerti.

8. Kepatuhan pada Aturan

Kepatuhan pada aturan dalam membuat laporan tentu penting, tetapi bukanlah hal yang mutlak. Sebuah laporan yang dibuat dengan baik dan efektif dapat jadi lebih berharga daripada laporan yang hanya mengikuti aturan tanpa memperhatikan kualitasnya.

9. Penggunaan Referensi

Penggunaan referensi dalam laporan tentu saja penting, tetapi bukanlah satu-satunya cara untuk membuat laporan yang baik. Sebuah laporan yang dibuat dengan mempertimbangkan pengalaman pribadi atau pengamatan langsung juga dapat jadi lebih berharga.

10. Keterkaitan Antara Bagian-bagian Laporan

Keterkaitan antara bagian-bagian laporan tentu saja penting, tetapi bukanlah hal yang mutlak. Sebuah laporan yang disajikan dengan bagian-bagian yang independen dan berdiri sendiri-sendiri juga bisa jadi lebih mudah dimengerti.

11. Penggunaan Bahasa Asing

Penggunaan bahasa asing dalam laporan tentu saja penting jika diperlukan, tetapi bukanlah satu-satunya cara untuk membuat laporan yang baik. Sebuah laporan yang dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dapat dipahami oleh semua orang juga bisa jadi lebih efektif.

12. Penggunaan Singkatan dan Akronim

Penggunaan singkatan dan akronim dalam laporan tentu saja penting, tetapi bukanlah hal yang mutlak. Sebuah laporan yang dibuat dengan singkatan dan akronim yang sederhana dan mudah dimengerti juga bisa jadi lebih efektif.

13. Penggunaan Gaya Bahasa

Penggunaan gaya bahasa dalam laporan tentu saja penting, tetapi bukanlah satu-satunya cara untuk membuat laporan yang baik. Sebuah laporan yang dibuat dengan gaya bahasa yang sesuai dengan audiensnya juga bisa jadi lebih mudah dimengerti.

14. Penggunaan Kata-kata Positif

Penggunaan kata-kata positif dalam laporan tentu saja penting, tetapi bukanlah hal yang mutlak. Sebuah laporan yang dibuat dengan bahasa yang netral dan objektif juga bisa jadi lebih efektif dalam menyampaikan informasi.

15. Konsistensi dalam Gaya Bahasa

Konsistensi dalam gaya bahasa tentu saja penting, tetapi bukanlah hal yang mutlak. Sebuah laporan yang dibuat dengan gaya bahasa yang bervariasi dapat jadi lebih menarik dan memikat.

16. Kepatuhan pada Format Laporan

Kepatuhan pada format laporan tentu saja penting, tetapi bukanlah hal yang mutlak. Sebuah laporan yang dibuat dengan format yang berbeda dan kreatif juga bisa jadi lebih menarik dan memikat.

17. Penggunaan Kalimat yang Panjang

Penggunaan kalimat yang panjang dalam laporan tentu saja penting, tetapi bukanlah hal yang mutlak. Sebuah laporan yang dibuat dengan kalimat yang pendek dan mudah dimengerti juga bisa jadi lebih efektif.

18. Kepatuhan pada Aturan Penulisan

Kepatuhan pada aturan penulisan tentu saja penting, tetapi bukanlah hal yang mutlak. Sebuah laporan yang dibuat dengan bahasa yang santai dan mudah dimengerti juga bisa jadi lebih efektif.

19. Penggunaan Bahasa Daerah

Penggunaan bahasa daerah dalam laporan tentu saja penting jika diperlukan, tetapi bukanlah satu-satunya cara untuk membuat laporan yang baik. Sebuah laporan yang dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh semua orang juga bisa jadi lebih efektif.

20. Penggunaan Kata-kata Kekinian

Penggunaan kata-kata kekinian dalam laporan tentu saja penting jika diperlukan, tetapi bukanlah satu-satunya cara untuk membuat laporan yang baik. Sebuah laporan yang dibuat dengan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti juga bisa jadi lebih efektif.

Kesimpulan

Dalam menyusun sebuah laporan, tidak selalu harus mengikuti kriteria yang ketat dan formal. Sebuah laporan yang disajikan dengan bahasa yang sederhana, gambaran yang kuat, dan informasi yang mudah dimengerti dapat jadi lebih efektif dalam menyampaikan informasi. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan audiens yang dituju, konteks yang relevan, serta tujuan dari laporan tersebut. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!

Tinggalkan komentar