Pendahuluan
Aliran Kalam adalah salah satu aliran dalam filsafat Islam yang mengkaji tentang aqidah atau kepercayaan. Aliran ini banyak menghasilkan pemikiran-pemikiran yang menarik dan kontroversial. Salah satu aliran dalam Kalam yang cukup kontroversial adalah aliran fatalism atau predestination.
Apa itu Fatalism atau Predestination?
Fatalism atau predestination dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai takdir atau qadar. Aliran ini menyatakan bahwa segala sesuatu yang terjadi sudah ditentukan oleh Allah SWT sejak awal. Dalam konteks ini, manusia tidak memiliki kebebasan untuk memilih dan menentukan jalan hidupnya sendiri.
Asal Usul Aliran Fatalism atau Predestination
Aliran fatalism atau predestination berasal dari pemikiran-pemikiran para teolog Islam pada abad ke-8. Salah satu tokoh yang sangat mempengaruhi aliran ini adalah Al-Ghazali. Al-Ghazali mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah SWT sejak awal, termasuk nasib manusia.
Masalah yang Timbul dari Fatalism atau Predestination
Aliran fatalism atau predestination sering menimbulkan perdebatan di kalangan ulama Islam. Hal ini karena aliran ini menimbulkan beberapa masalah, seperti:1. Bagaimana dengan kebebasan manusia?2. Jika segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah SWT, apakah manusia masih perlu berusaha?3. Jika segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah SWT, apakah itu termasuk dosa dan kejahatan?
Penjelasan tentang Kebebasan Manusia
Meskipun aliran fatalism atau predestination mengajarkan bahwa segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah SWT sejak awal, namun manusia tetap memiliki kebebasan dalam memilih jalan hidupnya. Manusia memiliki kebebasan untuk memilih untuk berbuat baik atau buruk meskipun nasibnya sudah ditentukan.
Manusia Masih Harus Berusaha
Aliran fatalism atau predestination tidak mengajarkan manusia untuk berdiam diri dan hanya menunggu nasibnya. Manusia masih harus berusaha dan berjuang dalam hidupnya. Meskipun nasibnya sudah ditentukan, namun manusia tetap harus berusaha untuk meraih apa yang diinginkan.
Dosa dan Kejahatan Tidak Termasuk dalam Takdir
Dosa dan kejahatan tidak termasuk dalam takdir manusia. Manusia memiliki kebebasan untuk memilih untuk berbuat dosa atau tidak. Jika manusia memilih untuk berbuat dosa, maka itu bukanlah takdir Allah SWT namun merupakan pilihan manusia yang salah.
Predestination dalam Al-Quran
Banyak ayat dalam Al-Quran yang menyatakan tentang predestination atau takdir. Salah satu ayat yang terkenal adalah:”Allah menciptakan segala sesuatu dengan takdir yang telah ditentukan.” (QS. Al-Furqan: 2)
Predestination dalam Hadis
Banyak hadis yang juga menyatakan tentang predestination atau takdir. Salah satu hadis yang terkenal adalah:”Apabila Allah SWT telah menentukan suatu hal maka Dia akan mengatakan kepadanya: ‘Jadilah!’, maka ia pun akan terjadilah.” (HR. Bukhari)
Perbedaan antara Predestination dan Determinisme
Predestination dan determinisme seringkali dianggap sama, namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan. Predestination mengajarkan bahwa segala sesuatu sudah ditentukan oleh Allah SWT, sedangkan determinisme mengajarkan bahwa segala sesuatu sudah ditentukan oleh alam semesta.
Kritik terhadap Aliran Fatalism atau Predestination
Aliran fatalism atau predestination seringkali dikritik oleh kalangan ulama Islam. Salah satu kritik yang sering dilontarkan adalah bahwa aliran ini mengabaikan kebebasan manusia. Aliran ini juga sering dianggap sebagai alasan bagi manusia untuk tidak berusaha dalam hidupnya.
Contoh dalam Sejarah Islam
Ada beberapa contoh dalam sejarah Islam yang menunjukkan tentang predestination atau takdir. Salah satunya adalah kisah Nabi Yusuf. Dalam kisah ini, Nabi Yusuf dikhianati oleh saudaranya dan dijual sebagai budak. Namun akhirnya, Nabi Yusuf menjadi menteri di Mesir dan menjadi orang yang berkuasa.
Predestination dalam Kehidupan Sehari-hari
Predestination atau takdir seringkali dianggap sebagai alasan bagi manusia untuk tidak berusaha dalam hidupnya. Namun sebenarnya, predestination memberikan rasa tenang dan ketenangan bagi manusia. Manusia tidak perlu terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi di masa depan.
Predestination dan Kehendak Allah SWT
Predestination atau takdir merupakan bagian dari kehendak Allah SWT. Allah SWT mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi dan sudah menentukan segala sesuatu sejak awal. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan tawakal kepada Allah SWT.
Predestination dan Keadilan Allah SWT
Predestination atau takdir juga menunjukkan keadilan Allah SWT. Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah SWT dengan keadilan yang sempurna. Kita sebagai manusia tidak perlu khawatir tentang keadilan Allah SWT.
Predestination dan Kepercayaan Diri
Predestination atau takdir juga dapat meningkatkan kepercayaan diri manusia. Manusia tidak perlu merasa rendah diri jika nasibnya tidak seberuntung orang lain. Semua nasib manusia sudah ditentukan oleh Allah SWT dan kita harus menerima dengan lapang dada.
Predestination dan Kefasihan
Predestination atau takdir juga dapat membuat manusia menjadi lebih sabar dan tenang. Manusia tidak perlu terlalu khawatir dengan apa yang akan terjadi di masa depan karena semuanya sudah ditentukan oleh Allah SWT. Kita hanya perlu berusaha dan menyerahkan segalanya kepada-Nya.
Predestination dan Kegagalan
Predestination atau takdir juga dapat membantu manusia dalam menghadapi kegagalan. Jika kita gagal dalam suatu hal, itu bukanlah takdir Allah SWT namun merupakan ujian bagi kita. Kita harus terus berusaha dan tawakal kepada Allah SWT.
Kesimpulan
Aliran fatalism atau predestination dalam aliran Kalam Islam merupakan aliran yang cukup kontroversial. Meskipun sering dikritik oleh kalangan ulama, namun aliran ini tetap memiliki pengaruh yang besar dalam aqidah Islam. Predestination atau takdir mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini sudah ditentukan oleh Allah SWT sejak awal. Meskipun nasib manusia sudah ditentukan, namun manusia tetap memiliki kebebasan untuk memilih jalan hidupnya. Predestination atau takdir dapat memberikan rasa tenang, kepercayaan diri, dan kefahaman dalam menghadapi kegagalan.